Bisnis Jangan Ikut-Ikutan!

Bisnis Jangan Ikut-Ikutan!


Rumput tetangga terlihat lebih hijau dari rumput kita, kalimat ini yang banyak mengundang para pebisnis pemula untuk ikut-ikutan. Padahal baru "terlihat" belum "terbukti" hijaunya hehe.. Pernahkah anda dibujuk/ditawarkan atau keinginan anda timbul setelah melihat bisnis tetangga anda? Saya berani yakin, pasti pernah! Sangat wajar kok, saya pun pernah. Ini yang muncul di dalam hati saya waktu itu: "hmm.. apa saya coba jualin produk dia yah atau saya join bareng dia yah, jadi kan profit dan income saya bisa nambah". Mungkin anda juga mengalami hal yang sama seperti saya. Pengennya semua dicoba, sampai-sampai nyoba jualin produk tetangga, dengan asumsi, semakin banyak produk yang dijual atau semakin banyak bisnis yang digarap maka akan mendapatkan keuntungan yang banyak pula.

Ada salah seorang mentor saya, dimana dia mengingatkan kalau bisnis itu harus FOKUS! jangan tergoda dengan rumput tetangga. Memang mungkin rumput tetangga lebih hijau, tapi apa benar? memangnya anda tau dibalik bisnisnya ada hutang yang segelimet? memangnya anda tau, dibalik bisnisnya itu selalu menghalalkan segala cara? toh kita tidak tau kan? Lebih baik FOKUS di bisnis kita, besarkan bisnis kita. Kuncinya supaya besar, tidak lain adalah FOKUS!

Pada waktu itu saya mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi by email dengan mentor saya, pertanyaan yang saya tanyakan simple: "Kak, gimana ya supaya 2 bisnis saya ini bisa besar dan omzet saya bisa nambah"? Si mentor saya ini justru melemparkan pertanyaan kepada saya, "Kamu mau 1 bisnis, tapi bisnisnya buesaarrrrrrr, atau 10 bisnis tapi gak besar-besar"? Nahloh! kalau anda pilih yang mana? hehehe.. Saya sih pilih yang 1 bisnis tapi buesaaaaaaarrrrrrr... semoga kita samaan yah..


Mau Sampe Kapan Ikut-Ikutan?


Iya, mau sampe kapan ikut-ikutan bisnis orang? Yang ada ujung-ujungnya cuman jadi males, karena apa? ya karena apa yang dikerjakan dia gak sesuai dengan apa yang kita suka. Mendingan kita kerjakan aja apa yang kita suka, iya apa iya? Ujung-ujungnya cuman memaksakan diri aja kalau ikut-ikutan orang! emang enak kalo diri dipaksa-paksa?

Lebih baik mulai untuk mencari sebuah ide, setelah itu coba! minta pendapat dari beberapa orang terhadap ide anda. Selain itu, bisa saja anda kerjakan apa yang anda suka, yang menurut anda sesuai dengan passion anda, setelah itu THINK! gimana caranya dari passion itu untuk menghasilkan profit atau istilah kerennya "monetize", mulai aja dari yang sederhana..

Nah! emang sih bisnis awal-awalnya itu belom "hijau" layaknya rumput si tetangga, tapi kalo kita FOKUS dan KONSISTEN mengembangkan bisnis kita sendiri, pasti bisa BESAR! jangan-jangan nanti tetangga anda yang ikut-ikutan anda. hehehe..

So, anda tetap mau pilih yang punya 1 bisnis tapi buesaaarrrrrr.. kan? hehe.. pilihan tetap ada ditangan anda. Sebaik-baiknya bisnis adalah bisnis yang dicoba dan dibuka. Semoga tulisan saya kali ini setidaknya dapat menjadi manfaat dan membuka wawasan anda. Silahkan tinggalkan komentar positif anda di kolom komentar dibawah ini atau bagikan tulisan saya ini.

Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?

Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?


Alasan saya memberi judul tulisan saya kali ini Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi? karena seharusnya generasi muda saat ini bisa membawa gerakan positif untuk bangsa kita, namun kenyataannya masih sangat sedikit, bahkan mereka lebih percaya berita mengenai buruknya Indonesia, dibandingkan ada berita baik dari Indonesia. "Giliran berita buruk aja, oh biasalah Indonesia, nah giliran ada berita baik dari negara kita sendiri, malah bingung dan penasaran, apa iya?" Kira-kira banyak gak yang begini yah? menurut saya sih buanyakkk!

Heii.. kita tinggal dimana? Kok bisa-bisanya sih percaya berita buruk mengenai negara kita? seharusnya kita sebagai penduduk Indonesia prihatin kalau ada berita buruk, bukan justru menganggap itu hal yang biasa dan harusnya kita bangga kalau ada berita baik muncul dari negara kita ini, bukan malah heran. Pikiran-pikiran yang seperti inilah yang harus kita tanam, tapi tentunya tidak mudah, itu kenapa saya mengajak anda mulai untuk berpikir positif tentang negara kita ini. Kalau tidak dimulai dari generasi kita, siapa lagi? Justru kita sebagai generasi muda yang harus menanamkan pola pikir positif, layaknya seperti Bapak Soekarno.

Coba perhatikan berapa banyak orang yang buta huruf dulu, dengan bangga, optimis, dan positifnya, bapak kita Soekarno bilang "Berikan Saya 10 Pemuda, Maka Akan Kugoncang Dunia" hehe.. Coba kalo kalimat yang keluar dari bapak Soekarno, "Sorry ya, gimana kita mau guncang dunia, toh semua buta huruf". apa jadinya?


Saatnya Yang Muda Didengar..


Sekarang sudah saatnya yang muda itu berkarya, bukan hanya berkarya tapi juga didengar, kalau dulu saya setuju kalau yang muda lebih banyak mendengar, tapi jaman sudah berubah! Bagaimana untuk bisa didengar? Salah satunya dengan berpikir dan bergerak dengan positif! tak ada yang lain! Mulai dari hal-hal kecil yang positif tapi dapat berdampak besar bagi negara kita Indonesia.

Maksudnya mulai dari pikiran masing-masing individu.. hehe.. itu kan hal paling kecil yang bisa dilakukan oleh kita saat ini. Kalau dari dini saja kita sudah tertanam pola pikir yang positif, siapapun dan apapun kondisi yang kita hadapi, mau gak mau akan perlahan-lahan mengikuti pola pikir positif kita, iya apa iya?

Tulisan saya kali ini sebenarnya terinspirasi oleh bapak Anies Baswedan ketika beliau hadir di acara IdeaFest 2013 yang punya perspektif positif akan masalah di Indonesia. Coba simak video dari beliau ini, jujur saya merinding!


Sudah tonton videonya? bisa bayangkan jika anda berada disana? saya yakin anda GREGET! dan anda benar-benar ingin mulai untuk punya perspektif positif akan masalah-masalah di Indonesia. Ada satu kalimat penutup yang luar biasa dari beliau "Masa depan itu milik kita, dan terserah kita mau memberi warna apa, kalau kita beri warna positif, maka kita akan mendapatkan itu".

Yuk! mari kita beri warna positif dari sekarang, bukan hanya generasi lanjut saja yang harus, tapi alangkah baiknya kita mulai dari generasi muda kita, toh masa depan kan milik kita juga! Jika anda merasa tulisan saya kali ini menyentuh hati anda untuk membawa gerakan positif bagi bangsa kita, silahkan bagikan atau sebarkan tulisan saya ini. Mari kita wujudkan Indonesia yang lebih POSITIF!

Siapa Bilang Cewek Gak Bisa Jadi Pengusaha?

Siapa Bilang Cewek Gak Bisa Jadi Pengusaha?


Saya yakin jika yang membaca headline saya ini adalah cewek, pasti pada gak setuju kan? hehe.. Siapa Bilang Cewek Gak Bisa Jadi Pengusaha? Siapapun pantas dan BISA untuk jadi pengusaha. Pengusaha gak memandang status, umur, income, agama, dan sebagainya. Asal punya niat dan keyakinan, pasti bisa jadi pengusaha. Hanya masalah "tahan banting" atau tidaknya saja. Kalau gagal 1x udah menyerah, lha gimana mau jadi pengusaha.

Coba deh, ketik di mbah google dengan kata kunci "Pengusaha Wanita Indonesia" Nah, berapa banyak tuh pengusaha wanita di Indonesia, itu baru di Indonesia lho! belum di negara-negara luar. Dengan begitu harusnya tidak menutup kemungkinan bahwa cewek itu gak bisa jadi pengusaha. Hanya mungkin tujuan hidup atau passion setiap orang yang membedakan, kita kan gak bisa memaksakan apa yang orang mau. bener apa bener? :p

Banyak kok, cewek-cewek di Indonesia yang berhasil jadi pengusaha, bahkan sudah terkenal di negara lain. Apakah itu keberuntungan? Apakah itu warisan dari orang tua mereka? Semuanya SALAH! itu adalah hasil dari kerja keras dan konsistensi. Siapa mereka itu? coba simak lanjutan tulisan saya dibawah ini.


Tak Menutup Kemungkinan Cewek Bisa Jadi Pengusaha..


Emangnya cuman cowok yang bisa jadi pengusaha? heii! nih gua cewe juga bisa kok hehe.., kata si pengusaha cewek itu (biar gak terlalu serius bacanya :p). Salah tiga dari pengusaha cewek di Indonesia diantaranya mba , mba , dan mba

Sudah tau bisnis mereka bertiga? Kalau belum nih saya kupas lebih detil lagi ya.. mba Lucy sebagai owner steak wagyu dengan harga affordable dan lobster!, apa lagi kalau bukan steak holycow! dan lobster lobbie. Kalau mba Riana itu pelopor fashion wanita dibawah 100rb rupiah! iya dibawah 100rb! alias belowcepek.com dan kalau mba Nilam udah pada tau dong kebab yang cetar membahana itu yang udah tembus ke beberapa negara? namanya Kebab Babarafi hehe.. kalau mau tau lebih detil detil dan detil lagi tanya ke mbah google ya :p (mau jadi pengusaha kok males!).

Pastinya akan muncul pertanyaan setelah membaca tulisan saya diatas ini, Gimana sih jadi seperti mereka? hehe.. sebelum menanyakan caranya, coba deh perhatikan rutinitas atau setidaknya cari tau apa yang mereka kerjakan setiap harinya, cari tau apa yang mereka suka. Dengar dulu kisah hidup mereka, supaya kita tau apa kunci menjadi pengusaha seperti mereka. Menurut saya lewat hal-hal yang sederhana dan mengerjakan sesuatu yang kita suka secara konsisten bisa membawa kita menjadi seorang pengusaha kok. Cuman yang jadi masalah, terkadang kita Bingung Harus Memulai Darimana dan kita takut, kalo rugi gimana ya, kalo gak laku gimana ya, kalo ini itu ini itu gimana ya. Sekarang coba deh dibalik, kalo gua untung gimana yah? kalo bisnis gua ini bisa go international gua harus gimana yah? hehehe...

Terkadang kita sendiri yang membuat diri kita takut untuk melangkah, toh sebenernya gak ada salahnya, lha! wong sekarang juga masih "NOL", kalo ntar bangkrut yang balik lagi ke "NOL" dong ya.. hihihi..

Jadi, sudah terbukti kan? kalo cewek itu bisa jadi pengusaha, coba temukan tujuan hidup anda apa, siapa orang yang ingin anda bahagiakan? Dengan demikian otak akan terpancing untuk mencari "cara" nya... tunggu apalagi?

Yuk dimulai!

Jika tulisan saya kali ini belum cukup untuk membuat anda memulai, anda bisa membaca tulisan-tulisan saya yang lain. Semoga bermanfaat ya..

Investasi Leher Keatas

Investasi Leher Keatas


Mungkin banyak diantara anda yang bingung, apa itu Investasi Leher Keatas? Singkatnya aja ya, investasi leher keatas itu adalah "investasi ilmu" (bagian leher keatas = otak). Kalau kemarin anda sudah membaca tulisan saya mengenai Berpikir Untuk Jangka Panjang, dimana saya tulis disana tentang investasi "harta", sekarang tulisan saya kali ini sebetulnya lebih penting dari itu, namun banyak orang mengabaikan ini. Sayangnya harta bisa lenyap, tapi ilmu dibawa sampai mati, bahkan bisa menghasilkan berlipat kali ganda harta kita.

Memang, untuk hanya mendapatkan uang kita tak perlu ilmu banyak, tapi untuk menjadi besar kita butuh yang namanya ilmu dan strategi, Sudah berapa kali anda mengikuti workshop, seminar, ataupun training? Mungkin bisa dihitung dengan jari, ya gak masalah. Saya disini kan bukan menjual itu semua, bahkan saya juga gak memaksakan kok untuk anda mengikuti itu semua. Hanya saja biasanya saya menargetkan seminar, workshop, dan training yang paling tidak harus saya ikuti dalam 1 tahun. Tujuannya untuk upgrade ilmu dan memperkuat relasi. Bisa bayangin kalau ilmu anda segitu-gitu aja? Padahal semakin modern, semakin banyak tren dan ilmu baru yang muncul yang dapat mendukung aktivitas bisnis kita, yang ada kita malah ketinggalan. Iya apa iya?


JANGAN Pelit Investasi Leher Keatas..


Banyak sekali orang yang saya temui PELIT dalam hal investasi leher keatas, karena mereka nilai bahwa yah, investasinya gak berbentuk atau kata lainnya gak keliatan, mendingan gua investasi yang udah jelas-jelas keliatan. Memang sih kalimatnya gak sepenuhnya salah, tapi emangnya ilmu lo cukup untuk investasi yang udah jelas-jelas keliatan, elo tau resikonya? elo tau strateginya kapan harus investasi? (itu sih kalimat kasarnya hehehe... :p). Nah! banyak yang dari kita itu cuman ikut-ikutan, disana ada yang investasi, kita ikut, disini ada yang investasi kita ikut, akhirnya KETIPU! berapa banyak di media yang meliput INVESTASI BODONG? banyak kan? Ini pentingnya investasi leher keatas.

Investasi leher keatas sebaiknya disesuaikan dengan apa yang sedang anda jalankan, misalnya: saat ini anda sedang bermain facebook untuk meningkatkan penjualan, Nah! ikutlah workshop ataupun training mengenai fanpage atau facebook ads yang dapat meningkatkan penjualan anda, toh! jika anda sudah punya ilmunya, bisa saja nantinya anda yang membuka training atau pelatihan, iya kan? Disamping itu, jika anda tertarik dengan affiliate marketing, tapi anda belum terjun kesana, anda juga bisa saja mencari workshop mengenai itu dan ikuti. Siapa tahu, ini jadi sumber terbesar dari pemasukan anda. Iya kan?

Targetkan, dalam 1 tahun anda harus mengikuti berapa kali training, workshop, ataupun seminar. Jangan terlalu sering, yang ada anda ketagihan dan lupa dengan bisnis anda. Perhitungkan biaya yang harus dikeluarkan. Pastikan training, workshop, ataupun seminar yang anda ikuti adalah yang terbaik. Anda bisa mencari tau tentang kualitas seminar dari teman, internet, ataupun testimonial peserta yang pernah mengikuti acara tersebut.

Sekedar intermezo saja, tahukah anda salah satu pelatihan pak Tung Desem Waringin ada yang mencapai 25 juta rupiah? hehe.. jangan kaget.. karena apa yang didapat itu pasti berlipat kali ganda.. Bandingkan ketika anda menghadiri sebuah acara yang GRATIS dan berbayar, lebih greget yang mana? pastinya yang bayar, dengan harapan: gua harus balik modal! iya apa iya? tapi ya saya juga gak membatasi anda untuk tidak mengikuti acara yang gratis, sekarang banyak kok seminar-seminar yang gratis dan yang murah, bukan masalah itu, tapi apa yang anda dapat setelah pulang darisana.

So, pentingkah Investasi Leher Keatas? sungguh, hanya anda yang bisa menyimpulkan sendiri, anda yang tahu bagaimana kondisi anda sekarang. Tunggu apalagi? anda bisa mencarinya itu semua dengan mudah, hanya tinggal googling saja. Carilah investasi leher keatas yang TEPAT dan JELAS.

Menemukan Sebuah Ide Bisnis

Menemukan Sebuah Ide Bisnis


Menemukan ide bisnis tidaklah sulit, tapi menemukan ide bisnis yang dapat memecahkan sebuah permasalahan itu baru sulit. Sudahkah anda menemukan ide bisnis yang benar-benar dapat memecahkan sebuah masalah? Maksudnya benar-benar memecahkan sebuah masalah disini adalah, dengan ide bisnis mu si target/customer tidak dapat beralih. Contoh: Tahukan anda seseorang yang menjuluki dirinya Mr.Toilet? Jika anda belum tahu, silahkan anda bisa tonton disini.

Sudah melihat videonya? Bisa bayangkan berapa banyak orang yang meninggal karena (maaf) "tai"? Nah! ini yang saya bilang bahwa ide bisnis yang benar-benar dapat memecahkan sebuah masalah. Dari video ini dapat saya simpulkan bahwa masalahnya apa? masalahnya, apakah orang-orang "pinggiran" atau kurang mampu tidak mempunyai uang untuk membangun sebuah toilet? Saya rasa tidak, justru saya yakin mereka setidaknya punya televisi untuk mereka tonton, jadi? masalahnya apa? Nah! masalahnya adalah, mereka berpikir jika mereka membangun sebuah toilet pun, gak menjamin mereka tidak digusur, iya apa iya? Jadi sudah nangkep yah maksud saya. Ini kenapa Mr.Toilet menghadirkan "simple toilet".


Pecahkan Masalah, Bukan Cari Masalah..


Masalah itu harus dipecahkan, namun terkadang kita mencari masalah yang ingin dipecahkan yang sulit. Itu kenapa seorang entrepreneur dituntut untuk dapat menyelesaikan sebuah problem yang sedang terjadi. Entah itu problem kemacetan, air bersih, kemiskinan, kebakaran, dan sebagainya. Nah! untuk memecahkan sebuah masalah, tentunya kita dituntut untuk lebih peka terhadap sekitar, berpikir lebih jauh dan luas, jangan mengkotak-kotakan.

Seringkali kita memaksa otak kita untuk berpikir menemukan ide, saya tidak menyalahkan, tapi alangkah baiknya ide itu muncul disaat otak tidak terbebani atau terpaksa, layaknya ketika anda menemukan sebuah topik untuk anda tulis, pastinya semuanya akan mengalir saja, iya apa iya? Tenang.. saya juga sering kok mengalami hal yang sama seperti anda, ingin menjadi entrepreneur, ingin menciptakan konsep ide yang bagus, ingin ide kita diterima oleh investor, tapi dengan memaksakan otak kita. Padahal dengan otak yang tenang dan peka, kita bisa loh membuat sebuah konsep bisnis yang OKE.

Terkadang otak kita itu pengen "dipancing", dipancing untuk bisa berpikir lebih. oh ternyata begini toh.. oh ternyata begitu toh.. iya juga yah.. cringg!.. gua dapet ide nih! hehehe...

Itu kenapa saya mengajak anda untuk berpikir konsep/ide, bukan produk. Itu kenapa gak ada kan kompetisi membuat produk? tapi adanya kompetisi membuat ide bisnis. Iya apa iya? ya karena mereka tidak mau melihat produknya dulu, tapi mereka ingin melihat apa sih ide bisnis kamu?

Bagaimana memancing otak kita agar lebih melarr? Banyak caranya, salah satunya anda bisa menonton beberapa film dengan ide yang brilliant, saya merekomendasikan anda sebuah website dimana ada ide-ide yang gak pernah kita duga sebelumnya, bisa saja anda coba modifikasi dan anda terapkan. Toh.. kalau bisa lebih bagus, kenapa tidak?

Anda bisa buka website ini GE Focus Forward - Short Films, Big Ideas

Anda bisa Menemukan Sebuah Ide Bisnis dimana saja, bisa ketika anda sedang berjalan, sedang bercanda gurau bersama teman, sedang ngelamun, dan sebagainya...

Belajar Dari Kompetitor

Belajar Dari Kompetitor


Memang tak bisa dipungkiri bahwa ilmu itu selalu up-to-date, selalu berkembang terus menerus seiring waktu, jika kita sedikit saja ketinggalan maka kita akan berada di belakang pesaing kita. Makanya update ilmu itu sangatlah penting, karena trend yang ada pastinya berubah-ubah, trend dan masalah ini mendorong ilmu yang baru. Kalau masih pakai ilmu yang lama bagaimana kita bisa menyesuaikannya? bagaimana kita bisa memecahkan permasalahan yang baru? tentunya tidak bisa kan?

Banyak dari kita yang tidak mau belajar, sebetulnya kita bisa belajar dari kompetitor kita yang tentunya punya bisnis yang sejalan, tetapi kenyataannya justru banyak pebisnis yang malah takut dengan kompetitor, bukannya kompetitor semakin mendorong kita untuk berpikir lebih? bukannya kompetitor bisa menjadi tolak ukur apakah bisnis kita lebih unggul dibanding dia atau tidak? bukannya strategi yang kompetitor terapkan bisa kita amati dan modifikasi untuk menjadi strategi di bisnis kita? Masuk akal kan?

Pernah mendengar kalimat ini? "Kita harus dekat dengan teman atau partner kita, TAPI kita lebih harus lebih dekat lagi dengan kompetitor kita!"


Kompetitor Itu Bukan Musuh


Kenapa saya tulis "Kompetitor Itu Bukan Musuh"? Ya memang bukan, mungkin bagi sebagian pebisnis akan menganggap kompetitor itu sebagai musuh, tapi lain dengan saya (terserah anda ya). Bagi mereka yang menganggap kompetitor adalah musuh adalah mereka yang negatif dan selalu ingin menjatuhkan, padahal bisa saja suatu saat kita bekerja sama lho dengan kompetitor kita. So, apakah kompetitor adalah musuh kita? TERGANTUNG! ya tergantung bagaimana anda melihat dan memandang..

Bagi saya kompetitor adalah teman saya, dimana saya tidak tahu strategi apalagi yang harus saya pakai, saya bisa saja mengamati dan memodifikasi strategi kompetitor untuk saya terapkan di bisnis saya, begitu juga sebaliknya. Saya menganggap kompetitor adalah teman karena saya ingin selalu belajar, kan gak mungkin kita punya bisnis tapi kita tahu semua, terkadang ada beberapa hal yang tidak kita ketahui tapi kompetitor kita tahu, Nah! kita bisa saja belajar dari kompetitor kita.

Apa yang kompetitor tawarkan di dalam bisnis mereka, kita justru harus LEBIH! Nah.. dengan begitu kita dituntut untuk berpikir LEBIH juga dong? iya apa iya? Apa yang kita tawarkan harus melebihi kompetitor kita supaya bisa bersaing, apa yang tidak kompetitor tawarkan, kita tawarkan. Tapi juga harus dengan segala perhitungan dan pertimbangan ya.. JANGAN KONYOL!

Seharusnya kita sesama kompetitor bukan saling bermusuhan atau menjatuhkan, justru saling mengamati. Tapi kenyataannya banyak sekali pebisnis yang "bunuh-bunuhan", "sikat sana sini" ataupun segala cara dilakukan hanya demi untuk mematikan kompetitor, bukankah itu salah satu etika bisnis yang BURUK?

Nah! lewat tulisan saya ini, saya ingin mengubah cara pandang anda terhadap kompetitor anda, lebih dekatlah dengan mereka, supaya anda tahu hal apa yang belum anda pelajari sebelumnya, bisa saja kan itu jadi sumber masukan untuk bisnis anda? Bisa jadi anda membuka hal baru untuk kompetitor anda, Bisnis secara SEHAT bukannya lebih mententramkan HATI kita? iya apa iya? Saya yakin gak ada ruginya anda dekat dengan kompetitor anda, andaikan dia lebih sukses dengan hal-hal yang anda ceritakan, bukankah itu jadi kebanggaan anda sendiri? kalau kompetitor anda sukses karena anda, bukankah anda itu termasuk orang yang lebih sukses lagi? coba pikirkan itu..

"Jangan berpikir untuk menjatuhkan orang lain, tetapi berpikirlah untuk sama-sama membangun bisnis yang sehat".

Semoga tulisan saya ini bisa mengubah cara pandang anda, jika anda merasa tulisan saya tidak berguna, silahkan tinggalkan tulisan saya ini. Biasakan untuk memberikan komentar positif di kolom komentar yang telah tersedia dibawah ini.

Berpikir Untuk Jangka Panjang

Pikirlah Untuk Jangka Panjang..


Saya yakin diantara kita semua ingin hidup makmur, apa yang kita mau semua tersedia, apa yang kita butuhkan semua juga terpenuhi, tapi yang menjadi masalah bagaimana kita bisa memenuhi itu semua? atau bagaimana kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan? Tidak sedikit diantara kita yang hanya memikirkan kehidupan kita 1 atau 2 tahun mendatang, bahkan ada saja orang yang hidup asal "cukup" untuk hari ini, besok gak dipikirin, yang penting ya hidup cukuplah, bisa makan, bisa pakai. Nah! disini saya mau mengajak anda untuk jadilah orang yang punya "masa depan" bukan hanya 1, 2 atau 3 tahun tapi 5-20 tahun bahkan 30 tahun mendatang! ya kalau bisa sampai dengan anak cucu kita, enak toh?

Saya juga yakin banyak yang menentang tulisan saya ini, Lah! ini hidup sehari aja SUSAH! gimana mau mikirin untuk 30 tahun mendatang! Simple sebenarnya, hari ini SUSAH itu karena buah dari masa lalu yang begitu-begitu aja, masuk akal? Bukankah apa yang kita kerjakan hari ini atau apa yang kita alami saat ini adalah buah dari hasil kerja kita di masa lalu? Jika anda setuju, silahkan lanjutkan tulisan saya ini. Namun jika anda bertentangan silahkan tinggalkan tulisan ini.


Investasi Jangka Panjang, Jangan Jangka Pendek


Kenapa saya menyuruh anda untuk melakukan investasi jangka panjang sedini mungkin? ya, karena nantinya investasi inilah yang akan mempertahankan nilai mata uang kita, bahkan bisa menghasilkan berlipat kali ganda, gak percaya? Coba anda sejenak merenung atau melihat keadaan disekitar anda, berapa kali tanah properti atau bangunan properti naik begitu drastis? berapa banyak orang yang memburu logam mulia emas untuk diinvestasikan? berapa banyak orang-orang yang ingin membangun perumahan saat ini? Kalau anda lihat benar-benar, itu jumlahnya tidak sedikit.

Jangan berpikir untuk jangka pendek, misalnya: hari ini beli emas, dan berharap besok harga emas akan naik drastis, itu kan mustahil. Ya bisa saja sih, tapi kemungkinannya sepersekian persen. Berpikirlah untuk jangka panjang, hari ini nyicil emas, hari ini nyicil beli rumah, atau hari ini main reksadana, nah target nya untuk 30 tahun mendatang. Coba deh itung-itung kasarnya saja, udah dapet berapa duit tuh? hehehe...

Ada kisah unik dari seorang suami istri yang dulunya mendepositokan uangnya di salah satu bank, nah sudah hampir puluhan tahun uangnya itu tidak ditarik, dan hanya didiamkan saja di bank, suatu ketika mereka ingat kalo mereka pernah mendepositokan uang mereka, singkat cerita telpon lah mereka ke bank tersebut, tapi bank tersebut menyatakan kalau mereka gak pernah mendepositokan uang mereka, Nah! tahu gak akhir ceritanya? mereka justru dapet triliunan rupiah karena masalah ini dibawah ke jalur HUKUM! Saya rasa berita ini juga pernah ramai dibicarakan di beberapa media.

Ya, bukan berarti saya menyuruh anda untuk melakukan hal yang sama, ini hanya intermezo saja. Jadi lebih baik anda menyisihkan uang bulanan anda untuk investasi jangka panjang, tidak perlu besar yang penting konsisten, jika ada dana lebih ya tambahkan saja investasinya. Mulai sedini mungkin, sebelum nanti anda menyesal. Mungkin anda bingung uang yang anda punya bisa anda investasikan dimana, saya ada beberapa rekomendasi misalnya: Logam Mulia, Tanah, Properti, dan Reksadana.

Jika anda ingin mendalami ilmu mengenai investasi, silahkan anda bisa membeli buku-buku mengenai investasi, atau bisa saja mengikuti berbagai pelatihan, tapi disini saya tidak menjual itu semua. Silahkan anda bisa mencari dan menemuinya sendiri.

Janganlah jadi konsumtif tapi belajarlah menjadi seorang investor, sisihkan uang anda untuk membangun masa depan yang lebih makmur.

Hitam Diatas Putih

Hitam Diatas Putih


Mungkin ketika anda membaca judul saya "Hitam Diatas Putih" anda bingung, apanya yang hitam diatas putih? hehe.. ini maksudnya apa? eits.. jangan bingung dulu, lanjutin baca tulisan saya sampai habis dulu ya..

Jadi, tepatnya hari ini, setelah saya bertemu dengan beberapa rekan saya, Sebenarnya pertemuan kami awalnya hanya ingin sekedar berbagi dan ngobrol-ngobrol santai aja. Nah! ternyata ada salah seorang temen saya yang nyeletuk! eh! tau gak, rekan bisnis gua parah bangett deh.. masa dari awal udah deal untuk ini dan itu, sekarang malah seenaknya aja, melenceng banget dari apa yang udah kita diskusikan sebelumnya, sebelum projek ini jalan. Singkat cerita intinya rekan saya dengan temannya itu sudah deal sebuah projek dan akhirnya tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan.

Nah! sekarang janji sudah tinggal janji, projeknya pun BUBAR! kalo udah ngak menjalani apa yang dijanjikan di awal, bagaimana nantinya? ngerti ya maksud saya... apalagi kalau udah masalah profit/keuntungan/bagi hasil dan sebagainya.. bisa-bisa udah gak mandang temen lagi, tapi "Bunuh-bunuhan"! (senggol bacok sana sini, kiri kanan :p).

Jadi apaan Hitam Diatas Putih itu? Coba kita umpamakan hitam adalah coretan dari sebuah pena dan putih adalah kertasnya, udah nangkep? 


Pentingnya Hitam Diatas Putih


Nah! bagi yang udah mudeng, hitam diatas putih itu alias perjanjian secara tertulis, dari kedua belah pihak. Dimana sama-sama menyetujui kesepakatan yang telah didiskusikan bersama, jadi join bisnis atau kerjasama bisnis itu bukan hanya sekedar mulut ke mulut atau jabat tangan setelah diskusi selesai, akan tetapi harus ada perjanjian diatas materai yang JELAS!

Dengan demikian, adanya BUKTI yang SAH bahwa kedua belah pihak telah menyetujui kesepakatan yang telah ditulis diatas kertas tersebut, Nah! gunanya apa sih? Gunanya ya mengantisipasi apabila ada dari salah satu pihak yang "iseng" atau kata lainnya "nyari ulah". Kalo ada apa-apa ya tinggal bawa aja ke jalur HUKUM.

Coba sekarang kita perhatikan deh, gak usah jauh-jauh. Ketika anda ingin mengajukan pembuatan kartu kredit ataupun mendaftarkan polis asuransi, apakah hanya dengan ngomong, oh saya mau dong daftar! terus anda tinggal nulis biodata dan kartu kredit langsung jadi? atau secara langsung anda terdaftar ke dalam asuransi, TIDAK kan? semuanya ada perjanjian tertulis yang JELAS, apalagi jika anda sedang ingin mengambil franchise dari perusahaan terkenal, kan gak mungkin gak ada perjanjian secara tertulis, iya apa iya?!

Nah! banyak dari kita karena menganggap teman atau saudara sehingga kita mengabaikan faktor yang PALING PENTING ini. Bisnis harus professional, jika di dalam lingkup bisnis ya bisnis, selebihnya ya teman atau saudara, jadi jika ada perjanjian yang jelas kan sama-sama enak. fair kan?

Mungkin anda sedang atau ingin memulai bisnis bersama teman, kerabat, ataupun saudara anda. Saya sarankan untuk terlebih dulu membuat perjanjian Hitam Diatas Putih yang jelas. Tapi sah-sah saja jika anda hanya ingin bermodalkan "salaman" sebagai bentuk kesepakatan. Toh, itu resiko anda.

Inilah pengalaman yang saya temui dan ingin saya bagikan kepada anda, jika anda merasa tulisan saya ini tidak berguna, silahkan tinggalkan blog/website saya dan lanjutkan pekerjaan anda. Jika anda merasa ini bermanfaat silahkan bagikan tulisan saya.

Mulailah Dari Yang Sederhana

Mulai Dari Yang Sederhana..


Banyak sekali orang yang bingung harus memulai bisnis atau usaha darimana? Apalagi bagi mereka yang tidak mempunyai keturunan darah pebisnis atau pengusaha, pasti mereka bertanya-tanya, saya harus mulai darimana ya? Tidak mempunyai keturunan pebisnis atau pengusaha tidak berarti kita tak bisa jadi pengusaha. Pernah denger kalimat ini: "Mulailah dari yang Sederhana, Namun Sekarang!". Nah! memang betul, jika anda ingin memulai bisnis, apalagi anda termasuk pemula, lebih baik anda mulai dari sesuatu yang sederhana, tapi lakukan sedini mungkin.


Tak Perlu Yang Besar-Besar, Sederhana Dulu Saja..


Yap! betul, semua bisnis yang besar itu dimulai dari langkah-langkah yang sederhana. Jadi begini, paling tidak jika kita memulai dari hal yang sederhana, andaikan kita merugi setidaknya masih ada dana lain yang bisa dipakai untuk mencoba bisnis lain (SIAP Bisnis? Harus Siap RUGI!). Bukan berarti kita menjalankannya tanpa perhitungan ya.. Mulai dari yang sederhana, jalani sedini mungkin, lalu perhitungkan resiko yang kira-kira akan terjadi. Lebih baik lagi jika anda terjun ke dalam dunia bisnis yang sesuai dengan bakat/passion anda, setidaknya jika merugi pun, hati terasa tenang karena ya memang mengerjakannya tidak terbeban, iya apa iya?

Saya yakin, jika anda mengerjakan sesuatu tanpa terbebani anda akan senang melakukannya dan terus menerus pasti anda lakukan, iya apa iya? bahkan anda tidak akan pernah BOSAN melakukannya. Nah! konsistensi yang demikian justru akan membuat bisnis/usaha kita semakin besar. Coba anda bayangkan, anda sedang bekerja di kantor dan bos anda menyuruh anda ini dan itu, anda terpaksa untuk mengerjakannya, bisa diprediksi hasilnya? Menurut saya sih 80% itu hasilnya gak maksimal, ya karena terpaksa itu tadi!

Mungkin anda yang baca tulisan saya ini adalah seorang pelajar, seorang karyawan, ataupun seorang executive muda yang ingin mencoba terjun ke dalam dunia bisnis, itu tidak masalah karena suksesnya bisnis gak memandang umur, ataupun latar belakang! Tak perlu memikirkan mau bisnis yang besar, yang ini, yang itu. Cukup Mulai dari yang sederhana, jalankan sedini mungkin, dan KONSISTEN. Saya percaya itu akan membesarkan bisnis anda nantinya.

Banyak pebisnis besar sekarang berhasil kok dengan modal yang minim, dengan usaha yang sederhana, bahkan dengan modal promosi NOL aja bisa mendatangkan pengunjung ke tempat usahanya. Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai sedini mungkin. Tulisan saya kali ini terinspirasi dari salah seorang jurumasak yang bekerja di HolyCow Steak dan Lobbie Lobster yaitu Chef Afit D. Purwanto.

Sudah baca tulisan saya mengenai Business Model?

Pikirkan PRODUK = Gambling!

Pikirkan PRODUK = Gambling!


Saya yakin semuanya tahu kan apa itu gambling? kata ini sudah tidak asing lagi. Biasanya para pemain kartu di luar negeri sana banyak yang jadi gambler, alias orang yang taruhan. Apakah anda tahu jika anda taruhan, anda akan menang 100%? pastinya yang namanya taruhan atau gambling itu untung-untungan, betul? Nah, ini sama halnya yang sering terjadi pada pebisnis pemula, bahkan bukan hanya pebisnis pemula. Banyak orang yang ingin menjadi entrepreneur alias punya bisnis sendiri, lebih memikirkan apa yang harus saya buat (baca: produk)? Ketimbang memetakan terlebih dahulu faktor apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sebuah bisnis (baca: Business Model). Sah-sah saja kita boleh langsung memikirkan produk, apabila didukung dengan research yang sangat sangat kuat. Itu kenapa saya mengajak anda untuk tidak buru-buru, lebih baik Pikirkan KONSEP, baru PRODUK.


Bagaimana Menyusun Sebuah KONSEP atau IDE?


Saya yakin pertanyaan diatas yang muncul di benak anda, iya apa iya? Terkadang kita mudah untuk membuat atau memproduksi sebuah produk ketimbang memikirkan ide atau konsep bisnis. Jika anda masih bingung untuk menyusun sebuah konsep atau ide, ataupun anda masih belum mendapatkan gambaran apa sih konsep itu? gimana sih contoh sebuah konsep? dan lain-lain. Saya sarankan anda bisa googling dulu "Business Model Generation" atau "Business Model Canvas". Setelah itu anda bisa baca-baca terlebih dahulu untuk mengetahui gambaran besarnya. Tentu jika anda ingin mencoba untuk membuat sebuah bisnis model yang baik, anda harus mempunyai acuan, salah satunya buku.

Sayangnya disini saya tidak menjual buku, akan tetapi saya bisa mereferensikan buku mengenai bisnis model yang top! anda bisa lihat cover bukunya dibawah ini:

Buku Business Model Generation diatas bisa anda dapatkan ditoko buku periplus ataupun kinokunia, anda juga bisa melakukan online order langsung di website Business Model Generation

Nah! dengan anda membaca dan memahami buku yang saya rekomendasikan tersebut, maka anda akan dimudahkan untuk tahu Bagaimana Menyusun Sebuah Bisnis Model? (baca: Konsep/Ide Bisnis). Sebaik-baiknya bisnis model, lebih baik lagi anda coba mulai menyiapkan sebuah kertas kosong, lalu pikirkan dan tulis apa yang akan anda buat.

Jika anda ingin mengukur bisnis model anda, silahkan anda juga bisa mengikuti kompetisi-kompetisi ide bisnis yang banyak sekali diadakan saat ini. Disanalah anda bisa menguji seberapa baik bisnis model anda. Anda juga bisa menguji bisnis model anda di depan para investor, jika investor anda tertarik itu berarti bisnis model anda menarik. 

Gak mau kan Bisnis kayak orang taruhan? Anda bukan GAMBLER!, Anda ENTREPRENEUR!

Semoga tulisan-tulisan saya ini bisa bermanfaat bagi anda, silahkan bagikan dengan mencantumkan referensi blog/website saya, ataupun anda bisa meninggalkan komentar positif di kolom komentar dibawah ini. 

Pikirkan KONSEP! Jangan PRODUK!

Pikirkan KONSEP! Jangan PRODUK!


Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan salah satu dosen di sebuah universitas swasta ternama dibilangan Jakarta. Kabarnya universitas ini juga sudah ada di daerah Alam Sutera. Dosen yang saya temui adalah guru saya di bidang Entrepreneurship. Sekilas saja, dia menjabat sebagai ketua bidang Entrepreneurship di universitas itu. Saya mengajar lebih ke praktek, bukan berarti tidak belajar teori ya, tapi ya yang paling penting untuk menjadi seorang entrepreneur adalah action alias praktek! Untuk teori saya rasa kalian sudah cukup jago, toh pasti kalian sekarang sudah terjun ke dunia yang namanya "jualan" kan? jualan berbeda dengan bisnis, namun jika anda sudah terjun ke dunia jualan, itu akan lebih baik lagi. Itulah beberapa kalimat yang keluar dari sang dosen. Lanjutnya si dosen melemparkan pertanyaan "Sudah berapa kali dapet mata kuliah ini?" dan "Sudah buat business model canvas?" , itulah pertanyaan yang dilemparkan, jawabannya pun juga beragam.


Banyak Yang Sekarang Lebih Memikirkan PRODUK


Setelah pertemuan pertama selesai, kita semua diminta untuk membawa business model canvas dan business plan dari apa yang sudah kita buat dipertemuan berikutnya. Singkat cerita, bertemulah kami pada pertemuan ke-2.

Si dosen pun memanggil satu per satu diantara kita untuk mempresentasikan hasil karyanya. Singkat kata setelah semuanya telah unjuk gigi dengan business model canvas mereka, si dosen pun bertanya, ini kamu jual apa? Hampir semuanya menjawab PRODUK! setelah kami semua menjawab, si dosen melemparkan pertanyaan lagi, sudah profit berapa? emang puas dengan profit segitu? (rata-rata profitnya masih sedikit :p).

Akhirnya setelah si dosen melemparkan beberapa pertanyaan, beliau pun berkata bahwa, yuk mulai untuk tidak memikirkan produknya dulu, tetapi perkuat dulu konsepnya. Masalah atau problemnya apa? baru design solusinya. Produk itu sebagai media yang bisa diakali atau dicari. Misalnya: karena kemacetan Jakarta (masalah/problem), maka ada konsep bisnis untuk membangun sebuah agency ojek, dsb..

Beliau pun sangat menekankan bahwa KONSEP harus KUAT, nanti masalah produk belakangan (solusi).. So, apakah selama ini anda memikirkan produk? bukan KONSEP? Yuk, coba mulai untuk memikirkan KONSEP terlebih dahulu, baru produknya.

Semoga tulisan saya mengenai Pikirkan KONSEP! Jangan PRODUK! ini bisa membuka wawasan anda lebih lagi, jika bermanfaat silahkan bagikan tulisan ini, biasakan untuk meninggalkan komentar di kolom komentar dibawah ini.